30 April 2025
Top News
Loading...
22 Mei, 2019
Anggaran Minim, Pesta Bunga dan Buah 2019 di Selenggarakan Juli Mendatang

Anggaran Minim, Pesta Bunga dan Buah 2019 di Selenggarakan Juli Mendatang

Pesta Bunga dan Buah 2017
Karokab, Meski tak masuk dalam Kalender Wisata Nasional 2019, Pemerintah Kabupaten Karo  tetap menyelenggarakan Pesta Bunga dan Buah yang diselenggarakan pada Juli mendatang. Karena anggaran yg minim, even tahunan berskala nasional tersebut dilaksanakan selama 3 hari pada 5-7 Juli 2019.

“Ada pengurangan anggaran biaya pelaksanaan Pesta Bunga dan Buah tahun ini. Dua tahun lalu tertampung Rp 1 miliar, sementara sekarang hanya Rp 600 juta. Walau demikian kita berupaya menyelenggarakan secara maksimal,” ujar Kadis Pariwisata, Mulia Barus, seperti yang dilansir berbagai media terbitan lokal, Rabu (22/5-2019)

Tidak masuknya Pesta Bung dan Buah dalam Kalender Wisata Nsional, bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan. Menurutnya tahun 2017, Pesta Bunga dan Buah masuk dalam Kalender Wisata Nasional, namun tak memberi dampak apapun bagi Karo. "Benar, tidak masuk. Masuk pun tidak da dampaknya, tidak ada bantuan apapun kesini", ujarnya.
13 April, 2019
Selada, Tantangan di Musim Penghujan

Selada, Tantangan di Musim Penghujan

Budidaya Selada
Karokab, Selada merupakan jenis sayuran yang biasa di konsumsi masyarakat sebagai Salad pada bagian daunnya. Dengan cita rasa yang khas, tak heran jika selada merupakan jenis sayuran favorit yang memiliki penggemar dikalangan bawah sampai elit. Dibalik itu, ternyata budidaya selada memiliki keahlian khusus bagi petani, terutama dikala musim penghujan tiba.

Jika musim penghujan tiba, selada sangat gampang terkena jamur, yang berakibat pada busuk daun hingga menyebabkan gagal panen. Namun dibalik itu petani selada umumnya lebih menginginkan musim penghujan karena dibarengi dengan kenaikan harga yang signifikan. Budidaya selada relatif singkat,  hanya butuh waktu 40 hari.

"Dengan 10 gram benih selada seharga Rp.60.000 dapat ditanam di areal seluas 1000-1200 Meter persegi, dengan hasil sekitar 1,5- 1,7 Ton dengan perawatan maksimal. Biaya budidaya dengan areal seluas itu sekitar 3,5-4 juta.  Dengan harga jual Rp.4000 saja sudah lumayan. Apalagi saat musim penghujan biasa harga selada tembus 2 atau 4 kali lipat ", ujar Rukurita br Ginting, seorang petani selada di Berastagi

Ditambahkannya, untuk mengatasi musim penghujan biasa petani mengantisipasinya dengan membangun Green House sederhana di areal budidaya selada.

Pantauan kami di pasar Trasnsit Holtikultura "Pajak Roga" Berastagi, saat ini harga selada tembus diangka Rp.15.000 perkilonya, Kamis (11/4-2019). Hal ini disebabkan oleh langkanya selada yang ada dipasaran. Seperti penuturan Rahmad seorang pembeli dari Lambaro,  Aceh, biasa disebabkan karena saat ini Berastagi sebagai sentra budidaya selada memasuki musim penghujan.

"Biasa itu bang, kalau musim hujan gini jarang ada selada, banyak yang rusak". ujarnya.
Ditambahkan, "Mau tidak mau harus di beli juga walau mahal.  Kalau untung biasanya tipis, kadang harus jual modal juga. Ya gak papa lah, yang penting langganan kita di Aceh gak  kecewa", Ujarnya.


03 Maret, 2019
Kabupaten Karo Ekspor  50,2 Ton Sayur Kol Ke Malaysia

Kabupaten Karo Ekspor 50,2 Ton Sayur Kol Ke Malaysia

Gubernur Sumatera Utara lepas sayur kol  di  Desa Lambar
Kec.Tiga Panah Kabupaten Karo Kamis (28/2-2019)
Karokab-Karo, Sayur kol asal Tanah Karo sudah menjadi primadona di negara Malaysia sejak dekade 50an. Awal tahun 2019 ini, Kabupaten Karo ekspor 50,2 Ton sayur kol ke Malaysia, Kamis (28/2-2019). Pelepasan ekspor sayur kol ini dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Desa Lambar Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, didampingi Bupati Karo Terkelin Berahmana.

Dalam pelepasan itu Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap agar berbagai produk holtikultura asal Kabupaten Karo lainnya dapat memasuki pasar internasional.

"Kedepan, produk sayuran seperti  kentang, tomat jeruk dan lainnya dapat diekspor juga. Saya datang kemari bukan hanya untuk melakukan pelepasan. Tapi apa sebenarnya kendala yang dihadapi petani dan pengusaha sehingga produk lainnya belum bisa di ekspor", ujar gubsu.

Sementara itu Kepala Badan Karantina Pertanian Kementrian Pertanian, Ali Jamil, mengatakan ekspor kol asal Tanah Karo sejak dua tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh erupsi Gunung Sinabung dan semakin ketatnya standart keamanan pangan di negara-negara tujuan seperti, Jepang, Taiwan, Singapura dan Korea Selatan.

Untuk mengatasi hal itu, Kementrian Pertanian melalui Badan Karantia Pertanian (Barantan) telah melakukan pendampingan bagi para eksportir di awal 2019 agar dapat memenuhi persyaratan ekspor. Pendampingan yang dilakukan mulai dari penanaman, penanganan pasca panen sampai pengangkutan.

"Penerapan inline ispection mudah-mudahan dapat menjadi solusi untuk kembali meningkatkan volume ekspor produk sayuran asal Tanah Karo," katanya.


27 Januari, 2019
Gubsu : Pasca Erupsi Sinabung, Sarana Pertanian Harus di Siapkan

Gubsu : Pasca Erupsi Sinabung, Sarana Pertanian Harus di Siapkan

Gubsu Edy Ramayadi Tinjau Hunian Tetap Relokasi Erupsi Sinabung
Karokab,  Pasca serupsi Sinabung 2010, pemerintah harus kembali bangkitkan pertanian Karo, karna sektor ini merupakan pencaharian masyarakat Karo. Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Ramayadi, dalam kunjungannya di Kabupaten Karo, Kamis (24/1-2019). Selain itu ia juga meminta agar sarana dan prasana hunian tetap bagi masyarakat korban erupsi Sinabung di Siosar segera di selesaikan.

"Setelah relokasi selesai, segera disiapkan pertanian untuk warga. Kita harus bantu pencaharian mereka. Apalagi  Presiden  juga telah menyiapkan lahan untuk itu", ucap Gubsu

Gubsu menyampaikan bahwa penanganan erupsi Sinabung, semua pihak, TNI Polri dan Pemerintah setempat  harus mengambil perannya masing-masing  dan menjalankannya dengan baik . Dengan begitu dapat diketahui kendala dan solusi mengatasinya dengan baik. "Semua harus disiapkan, jalan yang baik harus dibangun agar masyarakat  nantinya gampang menyalurkan dan mendistribusikan hasil pertaniannya. Pasar juga harus ada", ujarnya.

Untuk hunian tetap, telah dihuni 103 KK. Sementara untuk tahap ketiga, sudah tersedia lahan 90 Ha yang  akan segera dibangun. Dalam kunjungan ini Gubsu juga menegaskan bahwa relokasi dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung harus diprioritaskan.
"Setelah ini kita siapkan semua, masyarakat harus sejahtera. Yang harus diprioritaskan, perumahan, pertanian dan infrastruktur. Untuk kebutuhan air, ini harus, besok harus segera dimulai", ujar Edy mengakhiri.

27 Januari, 2019
 Harga Kol  di Tanah Karo Anjlok, Petani Merugi

Harga Kol di Tanah Karo Anjlok, Petani Merugi

Harga Kol di Tanah Karo, Rp 900/Kg
Karokab,  Harga Kol Tanah Karo Anjlok, per kilo nya hanya dihargai Rp.300/Kg di tingkatan petani di ladang.  Untuk harga ditingkatan petani di pasar, harga jual mencapai Rp.900/Kg. Menurut para pedagang  di pasar transit Pajak Roga Berastagi, rendahnya harga tersebut dipicu pengiriman ke luar daerah seperti Jawa, Batam, Padang dan Palembang bahkan ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura di stop.

"Enggak masuk kirim ke Jawa bang, kol banyak, turun lah harga", ujar Tarigan pedagang di Pajak Roga. Ditambahkannya, tingginya nilai jual kol/kubis pertengahan tahun lalu menarik minat petani di seputaran Tanah Karo menanam kol. Seperti di ketahui, Agustus-September 2018 yang lalu, harga kol kisaran Rp.5000-Rp.6000/Kg. Sementara untuk harga di ladang pembeli  mematok harga Rp.3500- Rp.4000/Kg.

Di lain tempat para exportir sayur mayur dan pedagang lintas propinsi membenarkan adanya penurunan harga jual holtikultura jenis kol. Walau demikian masih ada sedikit kiriman dari Tanah Karo. Untuk kebutuhan di Jawa (Jakarta), pasokan kol dari Medan yaitu Tanah Karo, Simalungun, Humbang dan Tapanuli Utara dan Dairi sekitar 30% sementara kol dari Padang dan Palembang sekitar 20%, sisanya kol yang datang dari daerah-daerah di Jawa.

"Saat ini  pengiriman kol ke luar daerah seperti Jakarta memang dikurangi, karena pasokan kol dari berbagai daerah di Pulau Jawa ke Jakarta besar. Semua memang sedang panen raya, Jawa, Padang, Palembang  dan Lampung", ujar Ginting pengirim Holtikultura lintas propinsi. 

Sementara untuk pengiriman ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura drastis menurun. Hal itu diutarakan James Tarigan, Exportir sayur mayur dari Tanah Karo. Menurutnya pangsa pasar di sana tidak seperti dulu lagi, mungkin tinggal 5- 10% saja. "Saat ini pasar disana sudah dikuasai Cina, Taiwan dan beberapa negara ASEAN seperti Thailand dan Mnyanmar. Kita sudah kalah saing kwalitas dan harga", paparnya.
Terkait adanya permintaan yang tinggi disana dan kenaikan harga kol seperti pertengahan tahun lalu, James mengatakan, itu dipicu adanya bencana angin kencang di Taiwan, jadi pasokan dari Taiwan drastis menurun,ditambah diberbagai daerah sentra holtikultura di Jawa, Padang dan Palembang pasokan kol minim, ujar James.
08 Maret, 2018
Aktivis Karo, Wacanakan Perda Larangan Merokok di Kendaraan Umum.

Aktivis Karo, Wacanakan Perda Larangan Merokok di Kendaraan Umum.

Aktivis LSM "Mata Karo", Erianto Perangin-angin
Karokab, Aktivis Karo, Erianto Perangin-angin wacanakan terbitnya Peraturan Daerah (Perda) Larangan Merokok di Kendaraan Umum. Menurutnya larangan itu penting, mengingat asap rokok sangat berbahaya terutama bagi perokok pasif. Apalagi didalam angkutan umum sering dijumpai anak kecil (balita) dan orang tua lanjut usia.

"Kiranya Pemkab Karo  memberi himbauan agar penumpang dan supir angkutan kota maupun angkutan desa agar tidak merokok didalam angkot, karena ini sangat mengganggu bagi yg tidak merokok, apalagi didalam angkot sering dijumpai anak anak kecil bahkan bayi, dan ini juga sekalian bisa membantu menjaga kesehatan"ujar Erianto dalam akun Facebooknya. 

Lebih lanjut, ia mengharapkan kedepannya Pemkab Karo dapat menerbitkan Peraturan Daerah yang memberikan larangan merokok diatas angkutan umum. "Kita sangat berharap Pemkab mau menanggapinya dan terus melaksanakan bertahap seperti, membuat stiker stiker di Angkot, Terimakasih anda tidak merokok, dan selanjutnya menghimbau kalau diatas angkutan umum semoga tidak merokok, dan selanjutnya membuat Perda agar betul betul memang diatas Angkutan umum tidak bisa merokok", tegas Aktivis LSM Mata Karo itu.

Seperti diketahui, saat ini penyakit yang lagi tren dimasyarakat bukan penyakit menular, melainkan tidak menular. Mulai jantung, stroke, juga hipertensi yang salah satu penyebabnya adalah karena asap rokok. Salah satu daerah yang sukses memberlakukan perda larangan merokok ditempat umum adalah Pemerintah Kota Bogor, yang menerbitkan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Nomor 12 Tahun 2009.

Perda tersebut memberikan sanksi kurungan 3 hari, atau denda sebesar Rp.100.000, apabila ada warga yang tertangkap tangan merokok didalam angkutan umum. Selain angkutan umum perda tersebut juga mengatur larangan merokok di lingkungan pendidikan, sarana kesehatan, taman bermain/tempat berkumpul anak, rumah ibadah, sarana olah raga dan ditempat kerja baik instansi pemerintah, swasta maupun TNI/Polri.  



28 Februari, 2018
50 Desa di Karo Terima Hibah Sepeda Motor Dari pemprovsu

50 Desa di Karo Terima Hibah Sepeda Motor Dari pemprovsu

Wakil Bupati Karo Serahkan Sepeda Motor Hibah Pemprovsu
Kepada 50 Kepala Desa 
Karokab, Sebanyak 50 desa di Kabupaten Karo terima hibah sepeda motor dari pemerintah provinsi Sumatera Utara, yang diserahkan oleh Wakil Bupati Karo Cory Sebayang di kantor Bupati Karo  Selasa (27/2-2018).

Dalam sambutannya wakil Bupati Karo Cory Sebayang mengingatkan kepada kepala desa agar mempergunakan kendaraan tersebut sesuai dengan fungsinya serta berharap agar perawatannya dilakukan dengan baik.

Selain itu Wakil Bupati juga meminta agar koordinasi dan komunikasi antar desa dengan kecamatan dan pemerintah kabupaten yang selama ini terjalin dengan baik dapat terus dijaga, dipertahankan dan ditingkatkan lagi, untuk percepatan dan peningkatan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan Kabupaten Karo.


23 Februari, 2018
Polda Sumut, Berikan Bantuan Korban Erupsi Sinabung  desa Sibintun dan Tiga Pancur

Polda Sumut, Berikan Bantuan Korban Erupsi Sinabung desa Sibintun dan Tiga Pancur


Erupsi Gunung Sinabung 19 Februari 2018
Karo, Karokab Kepolisian Daerah Sumatera Utara (POLDASU) berikan bantuan paket sembako untuk korban erupsi Sinabung desa Sibintun dan Tiga Pancur. Acara penyerahan bantuan paket sembako tersebut diserahkan kepada 40 KK perwakilan dari dua desa tersebut di Kantor Kecamatan Simpang Empat.

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Rina Sari Ginting, di Medan. Ia menambahkan sebelumnya pihaknya juga telah menyerahkan 700 paket sembako di desa Payung Kecamatan Payung.

Pada kesempatan itu Kapoldasu Irjend Pol, Paulus Waterpau mengatakan, kedatangan mereka merupakan panggilan yang paling dalam. Ia mengatakan, kepada warga agar jangan khawatir, karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, ujar Kapolda menyemangati warga.

Seperti diketahui, akibat semburan debu vulkanik pada Senin (19/2) menyebabkan aktifitas warga lumpuh total, karena semburan debu vulkanik mencapai ketinggian 8 km, dengan ketebalan 5-10 cm.

28 Desember, 2017
Akhir 2017 Gunung Sinabung Kembali Erupsi

Akhir 2017 Gunung Sinabung Kembali Erupsi

Karokab, Akhir tahun 2017, Gunung Sinabung kembali erupsi. Letusan magmatik yang terjadi pada Rabu (27/12) sekira puku; 15.36 WIB, disertai guguran awan panas sejauh 3,5 km ke arah Tenggara-Timur dan 4,6 km ke arah Selatan Tenggara dengan amplitudo 120 mm dan 500 detik. Hujan abu vulkanik jatuh di desa-desa sekitar Sinabung.

Humas BNPB Sutopo mengingatkan masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai yang berhulu di sekitar Sinabung diharapkan berhati-hati, karena bisa saja sewaktu waktu terjadi banjir bandang di hilir karena di hulu sudah dibangun bendungan. "Bisa saja bendungan itu jebol karena tidak sanggup menahan volume lahar dingin di aliran sungai Lau Borus", ujar Sutopo.

Kerusakan Lahan Pertanian Penduduk Akiban Erupsi Gunung Sinabung

Dalam letusan tersebut tidak ada korban jiwa, karena desa-desa tersebut sudah lama dikosongkan. "Untuk relokasi tahap I , telah dilakukan di kawasan Siosar dengan jumlah 300 KK. Sebanyak 1.863 KK sedang dilakukan relokasi mandiri yang selesai Maret 2018. Sisanya 1.098 KK akan direlokasi  ke Siosar yang akan selesai pada 2018. Sisanya 348 KK tinggal di huntara yang telah selesai dibangun dan ditempati", ujar Sutopo menambahkan.


Hunian Sementara Pengungsi Korban Erupsi Gunung Sinabung


Seperti diketahui, sejak 2/6 2015 sampai hari ini, gunung Sinabung hampir setiap hari meletus. Hal ini berdampak pada kerugian yang di derita masyarakat Karo khususnya petani dan pelaku pariwisata. Pantauan dilapangan hampir merata kerusakan terjadi di lahan-lahan pertanian penduduk. Berastagi sebagai tujuan wisata utama di Tanah Karo juga terkena dampak yang signifikan.
Lokasi Relokasi Pengungsi Gunung Sinabung di Kawasan Siosar Kabupaten Karo

16 Maret, 2017
Dua Dari 10 Objek Wisata Terfavorit Sumut Ada di Berastagi

Dua Dari 10 Objek Wisata Terfavorit Sumut Ada di Berastagi

Tugu Perjuangan Kota Berastagi
Karokab,  Karo - Dari 10 objek wisata terfavorit di Sumatera Utara versi situs wisata terbesar dunia tripadvisor yang dinilai berdasarkan peringkat, dua diantaranya ada di Berastagi. Kedua objek wisata tersebut adalah Gunung Sibayak di urutan ke 4 dan Kota Berastagi di Urutan ke 10. (tanggal 15/03/17)

Gunung Sibayak merupakan salah satu gunung berapi (Stratovolcano) di Sumatera Utara. Gunung ini berada di ketinggian 2,212 m (7.257 ft) dpl, dengan kordinat 3°12′0″N 98°31′0″E, terletak di utara Tanah Tinggi Karo, 50 km barat daya Kota Medan. Gunung Sibayak terakhir meletus pada 1881. (wikipedia) 

Kota Berastagi sendiri sudah dikenal sejak jaman penjajahan sampai kemanca negara. Hanya berjarak 50 km dari kota Medan dalam garis lurus. Tetapi dengan berkendaraan jarak tempuh sekitar 86 km, dengan waktu tempu 1 jam 40 menit. Kota Berastagi berada di daerah pegunungan dengan udara yang segar. Di Berastagi kita bisa menikmati keindahan alam dari puncak Bukit Gundaling, Wisata Religi, Belanja Souvenir, menunggang kuda dan lain sebagainya. 
Gunung Sibayak

Saat ini Berastagi sebagai icon Pariwisata Karo tengah berbenah, untuk memberikan kepuasan kepada wisatawan yang berkunjung. Menurut Terkelin Brahmana, selaku Bupati Karo, bahwa  Kabupaten Karo merupakan lokomotif Pariwisata Sumatera Utara,  dengan itu, dirinya meminta pihak terkait membenahi objek-objek Vital dengan meningkatkan pelayananan prima Pariwisata.

“Kita harus tau malu kepada wisatawan kalau ditempat-tempat yang ramai dikunjungi terlihat jorok dan mengeluarkan bau tidak sedap. Objek-objek wisata di daerah ini wajib bersih tidak boleh ada lagi sampah di sembarang tempat. Setelah ini, akan terlihat jelas kinerja Instansi terkait sampai dimana,” pinta Terkelin Brahmana seperti yang dicatat media online sorakaro.com (*)
12 Maret, 2017
SMA Masehi Berastagi Juarai Turnamen Futsal Sederajat SLTA Piala AMIK-MBP 2017

SMA Masehi Berastagi Juarai Turnamen Futsal Sederajat SLTA Piala AMIK-MBP 2017

Cok Yogantara Tambun
Karokab,Karo - SMA Masehi Berastagi Tim A, keluar sebagai juara I Turnamen Futsal sederajat SLTA  se-Kabupaten Karo Piala AMIK-MBP 2017, hari ini Sabtu (11/3) di Lapangan Futsal Torong Kabanjahe,  antara SMA  Masehi Berastagi Team A melawan SMA Negeri 2 Kabanjahe dimenangkan oleh Team A SMA GBKP Masehi Berastagi. 

 Sebagai jura I Team A SMA GBKP Masehi Berastagi  berhak atas Piala, Sertifikat dan Uang Pembinaan senilai 2 Juta Rupiah. Begitu juga SMA Negeri 2 Kabanjahe yang meraih juara 2 berhak Atas Piala, Sertifikat dan Uang Pembinaan senilai 1,5 Juta Rupiah.

SMA GBKP Masehi Team B yang menempati posisi III juga berhak atas Piala, Sertifikat dan Uang Pembinaan senilai 1 Juta Rupiah. Juara Harapan I diraih oleh SMA Khatolik 1 Kabanjahe dan Top Score 20 Gol atas nama Efraim Sembiring dari tim A SMA Masehi Berastagi.

Disela-sela penyerahan hadiah,  Misdem Sembiring, ST, M.Kom mewakili Pihak Kampus AMIK MBP, mengatakan siap untuk  mengadakan kegiatan yang positif ini, sesuai dengan arahan dari Dinas Pemuda dan Olah Raga Kab.Karo. 

Ketua Panitia Rusmadi Ginting Manik mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan generasi muda khusunya pelajar-pelajar di Kabupaten Karo lebih giat lagi dalam hal memerangi narkoba. "Untuk itulah makanya kita ambil Themanya  ‘Generasi Muda Yang Sehat, Generasi Muda Tanpa Narkoba'", ujar Rusmadi kepada beberapa media Online. 
Juara I, Top Score dan Juara III

Sementara itu, Cok Yogantara Tarigan Tambun, Spd selaku pelatih dan guru olah raga di Yayasan Perguruan Masehi Berastagi, sangat mengapresiasi penampilan terbaik dari anak-anak didiknya yang terdiri dari tim A dan B yang berhasil menempati posisi I dan III  serta peraih Top score  dengan 20 gol, atas nama Efraim Sembiring dari tim A SMA Masehi Berastagi .

 "Terimakasih untuk siswa atas usahanya", demikian Cokyogantara menulis dalam akun Facebooknya yang beralamat di https://web.facebook.com/cokyo.tarigan (*)   
10 Maret, 2017
Aktivis Karo Kritisi Peredaran Pupuk Organik Bersubsidi

Aktivis Karo Kritisi Peredaran Pupuk Organik Bersubsidi

Berat Pupuk Organik Subsidi Berkurang
Karokab, Karo - Pasca di temukannya pupuk organik bersubsidi yang tidak sesuai dengan ketentuan banyak beredar di masyarakat menjadi bukti lemahnya pengawasan dan pemantauan peredaran pupuk organik bersubsidi di Kab.Karo.  Hal tersebut dikatakan aktivis muda Karo Andreas R Bangun,SE  di desa Jandi Meriah. Ia merujuk Permentan N0 60/permentan/SR.310/12/2016, tentang kebutuhan dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian tahun anggaran 2016.  Pemerintah dalam hal ini Pemprov Sumatera Utara berkewajiban melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pengadaan dan penyaluran pupuk di setiap kabupaten/kota di Sumatera Utara.Untuk itu, "setiap distributor yang membandel secepatnya harus ditindak tegas, agar kerugian petani dapat dihindari", ujarnya

Di tempat berbeda Hendra Gunawan Tarigan, S.Si, merujuk PP no7 tahun 1973 tentang Pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan pengawasan pestisida maka "sudah seharusnya Pemprovsu melalui KPP hendaknya rutin melakukan pengawasan hingga ke tingkatan konsumen", ujarnya. Apa yang digadang-gadang pemprovsu sebagai Sumut Paten, tak kan bisa terwujud jika petaninya tidak paten, demikian aktivis HMKI tersebut mengakhiri tanggapannya. 

Sementara itu Pemuda dan Mahasiswa Karo di Medan, mendesak Kepolisian agar segera mengusut tuntas tanpa pandang bulu terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam peredaran pupuk organik bersubsidi yang bermasalah tersebut. Mereka mensinyalir adanya oknum-oknum instansi tertentu yang ikut bermain, sehingga hal tersebut bisa berjalan mulus sejak sekian lama. 

Pihak PolresKaro sendiri telah melakukan penyisiran ke kios-kios pupuk penjual pupuk organik tersebut, bahkan menurut Kanit Tipiter Polres Karo, Aiptu Antonius Ginting mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi-saksinya. Polres Karo juga telah melakukan pemeriksaan terhadap Distributor dan pihak managemen Pupuk Iskandar Muda, sebagai penyalur dan produsen pupuk organik bermasalah tersebut.

Permasalahan ini bermula dari Laporan Jefrison Ginting, petani sayur mayur asal desa Singa dan Natanael Tarigan petani asal desa Tiga Panah yang menemukan pupuk organik bersubsidi yang beratnya tidak sesuai dengan keterangan di kemasan. Dimana seharusnya berat per zak nya seharusnya 40 kg, namun saat di timbang ulang mengalami penyusutan sekitar 5 sampai 7 kg per zak nya.

Laporan tersebut kemudian ditindak lanjuti oleh Polres Karo dan menerbitkan Surat Tanda Penerimaan Laporan, nomor :STPL/186/III/2017/SU/Res.Tanah Karo,atas nama Jefrison Ginting dan STPL/185/III/2017/SU/Res.Tanah Karo, atas nama natanael Tarigan, tertanggal 1 maret 2017. tentang Perlindungan Konsumen. (*)

04 April, 2013
Sekilas Tentang Tanah Karo : Geografis

Sekilas Tentang Tanah Karo : Geografis



Karokab, Artikel -  Karo merupakan  suku asli yang mendiami dataran tinggi Tanah Karo di Sumatera Utara.Yang termasuk wilayah Dataran Tinggi Tanah Karo adalah Kabupaten Karo saat ini yang merupakan pusat dari Kebudayaan Karo.[1] Tanah Tinggi Karo, terletak di hamparan pegunungan Bukit Barisan, bentuknya seperti kuali besar dengan ketinggian 140-1400 m dpl. Di daerah Karo Utara terdapat Gunung Vulkanik, Sinabung dan Gunung Sibayak. Luas wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, dan secara geografis terletak diantara 2°50’–3°19’ Lintang Utara dan 97°55’–98°38’ Bujur Timur.

Yang termasuk dalam  wilayah Karo lainnya adalah wilayah Kecamatan Pancur Batu, Sibolangit, Sibiru-Biru, Sunggal dan Gunung Meriah di Kabupaten Deli Serdang yang disebut juga dengan Karo Jahe (Karo Hilir). Kecamatan Salapian, Sei Binge dan Telagah di wilayah Kabupaten Langkat disebut juga Karo Langkat (Karo Binge). Sejak zaman dahulu, Tanah Tinggi Karo dikenal sebagai pengolah hasil hutan, perkebunan lada, jeruk padi dan kapas.[2] Masyarakat di Tanah Tinggi Karo dikenal juga dengan peternak Kuda. Sementara itu di Karo jahe terkenal dengan pekebun lada dan tembakau.[3]

>>Sosial Budaya Masyarakat Karo>>>
[1]Wara Sinuhaji, USU
[2]Karokab.go.id,Tanah Karo terkenal sebagai daerah penghasil berbagai buah-buahan dan bunga-bungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil hortikultura dan perkebunan rakyat. Keadaan hutan cukup luas yaitu mencapai 129.749 Ha atau 60,99 persen dari luas Kabupaten Karo. Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai (DHS) dan  Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu/Ular, Sub Daerah Aliran Sungai Laubiang.

[3]Sekilas Perjuangan Garamata, Yayasan Garamata.
24 September, 2012
04 Oktober Hari Jadi Kabupaten Karo

04 Oktober Hari Jadi Kabupaten Karo

HUT Kab Karo, Lambang Karo, Kabupaten Karo
Lambang Kabupaten Karo
Karokab, Artikel, Sampai saat ini upaya untuk terus menggali kapan sebenarnya hari jadi Kabupaten Karo terus diupayakan oleh Dinas Kominfo Kab.Karo. Kabarnya tahun ini kembali seminar tersebut akan dilaksanakan. Saat ini ada dua opsi yang muncul dari hasil seminar Sejarah Perkembangan Kabupaten Karo pada tanggal 27 November 2007  sebagai Hari Ulang Tahun Kabupaten Karo, yakni Opsi pertama, 15 Juni 1945 pada masa penjajahan Jepang dimana Ngerajai Meliala diangkat sebagai Kepala Pemerintahan Karo dari kalangan Sibayak  dan Opsi kedua, 13 Maret 1946, sidang Komite Nasional Indonesia Tanah Karo dengan Rakutta Sembiring menjadi Bupati Karo Pertama  [1]

Seperti diketahui bahwa Ngerajai Milala adalah Raja Urung XVII kuta yang dinobatkan pada tahun  1937 yang berkedudukan di Sarinembah ( Sibayak Sarinembah). Alasan pihak Jepang mengangkat Ngerajai Milala karena dari kalangan Raja/ Sibayak di Karo dialah yang paling tinggi pendidikannya dalam bidang pemerintahan. Dia mengecap pendidikan sekolah pemerintahan di Magelang pada waktu zaman penjajahan Belanda dan setelah lulus dari sekolah pemerintahan itu ia lebih dulu sebagai pegawai di kantor Asisten Residen Afdeling Simelungun en Karo Landen di Pematang Siantar.[2] Pada tanggal 15 Juni 1945 Pemerintah militer Jepang telah mengangkat Ngerajai Meliala sebagai kepala Pemerintahan kerajaan-kerajaan Pribumi di Tanah Karo [3](Fuko Bushutyo) yang merupakan kordinator dari kesibayaken/Landschaap di Tanah Karo. Sistem kesibayaken (swapraja) itu berakhir pada saat meletusnya revolusi sosial Sumatera Timur termasuk di Tanah Karo. Puncak revolusi Sosial di Tanah Karo ditandai dengan penahanan Ngeradjai Milala dan beberapa Raja Urung dan kerabatnya di Bungalow Sultan Deli Berastagi oleh Persatuan Perjuangan. Dengan Demikian berakhirlah pemerintahan Swapraja Pribumi di Tanah Karo. Ngerajai Milala  beserta beberapa orang lainnya yang ditahan dibuang/dipindahkan ke Tanah Alas. Follow up dari revolusi sosial itu, tidak dikehendakinya pemerintahan swapraja/kerajaan seperti Landschaap, Kerajaan Urung dan Kepenghuluan yang dipimpin terus menerus secara turun menurun.  Yang penting dicatat pada masa ini adalah pada tanggal 04 Oktober 1945 Gubernur Sumatera Mr. T.M. Hasan telah mengangkat Ngerajai Milala sebagai Wakil Pemerintah Repoblik Indonesia untuk wilayah Swapraja Tanah Karo [4]dan pada tahun 1945 juga telah terbentuknya Komite Nasional Indonesia Tanah Karo yang diketuai oleh Rakutta Berahmana.

Mengingat kekosongan pemerintahan di Karo akibat revolusi sosial, Achmad Tahir selaku Komandan Divisi X TKR Sumatera Timur yang telah memberlakukan keadaan darurat  dan mengangkat M Kasim yang pada saat itu menjabat sebagai Komandan Resimen I  di Berastagi sebagai Kepala Pemerintahan Wilayah Karo.
Pemerintahan yang demokratis, dan  berporos kepada kedaulatan rakyat baru dapat terlaksana setelah diadakan Rapat Komite Nasional Indonesia Tanah Karo pada tanggal 13 Maret 1946 yang dihadiri Luat Siregar, Yunus Nasution mewakili Gubernur Sumatera. Keputusan penting yang diambil pada saat itu adalah, diangkatnya Rakutta Berahmana sebagai Bupati Karo, KM Aritonang sebagai Patih, Ganin Purba sebagai Sekretaris dan Kantor Tarigan sebagai Wakil Sekretaris dan mengangkat para lurah sebagai penganti raja urung yang sudah dihapuskan. Selain itu ditambahnya wilayah Karo dengan memasukkan Deli Hulu dan Silima Kuta Cingkes.

Dari uraian diatas sejalan dengan pendapat para akademisi pada seminar Sejarah Perkembangan Kabupaten Karo tahun 2007 yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo Kab.Karo, bahwa secara de-facto dan de-jure sesuai UUD 1945 pasal 18 yang telah mengakui pemerintah swapraja[5], maka Hari jadi Kabupaten Karo adalah 04 Oktober 1945, dimana Gubernur T.M.Hasan mengangkat Ngerajai Milala sebagai Wakil Pemerintah RI di wilayah swapraja Tanah Karo, dan bukannya pada saat Pemerintah Pendudukan Jepang mengangkat Ngerajai Milala, sebagai kepala pemerintah swapraja 15 Juni 1945.
SELAMAT HARI JADI KABUPATEN KARO ke 67 Tahun.
[1]Penetapan Hari Jadi Pemerintahan Kabupaten Karo. Karokab.go.id
[2]AR Surbakti, Perang kemerdekaan, 1979
[3]Sejarah Kab.Karo Masa pendudukan Jepang, Karokab.go.id
[4]AR Surbakti, Perang Kemerdekaan, 1979
[5]Kepastian Hari Lahir Kabupaten Karo Terus Digali harianandalas.com
11 September, 2012
Tanah Karo : Gunung Sibayak

Tanah Karo : Gunung Sibayak

Karokab, Pariwisata.  Gunung Sibayak merupakan salah satu gunung berapi (Stratovolcano)[1] di Sumatera Utara. Gunung ini berada di ketinggian 2,212 m (7.257 ft) dpl, dengan kordinat 3°12′0″N 98°31′0″E, terletak di utara Tanah Tinggi Karo, 50 km barat daya Kota Medan. Gunung Sibayak terakhir meletus pada 1881. [1] 

Untuk mencapai gunung ini dapat dilakukan dengan dua rute pendakian, yakni melalui Desa Raja Berneh (15 Km dari Berastagi) dan Desa Jaranguda 1,5 km dari Berastagi. Selain jalur ini jalur yang biasa di gunakan adalah jalur 54, yang biasa digunakan oleh pendaki yang menginginkan tantangan. Titik start pendakian jalur ini berada di Penatapen. Pendaki biasanya mulai mendaki sekitar jam 02.00 dini hari untuk mendapatkan pemandangan matahari terbit dipuncak gunung ini. Dari puncak gunung ini kita bisa menyaksikan pemandangan kota Medan di kejauhan. Faktor kondensasi di gunung ini sangat tinggi yang menyebabkan seringnya terlihat kabut yang bergerombol didaerah puncak. Kawah Unik Selain puncak, daerah kawah tidak kalah uniknya. Selain disekitar kawah ditemukan batu cadas, kawah belerang yang luasnya 200 x 200 meter memiliki solfatara yang senantiasa menyemburkan uap panas. 

Harga tiket untuk memasuki areal gunung sibayak sebesar 2000 (per- Mei 2007). Disekitar kaki gunung terdapat penginapan kelas melati. Namun di kota Berastagi sendiri terdapat hotel berbintang.

[1]
Wikipedia- Stratovolcano, juga dikenal sebagai gunung berapi komposit, ialah pegunungan (gunung berapi) yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Bentuk gunung berapi itu secara khas curam tampaknya karena aliran lava yang membentuk gunung berapi itu amat kental, dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh. Lava seperti itu dikelompokkan asam karena tingginya konsentrasi silikat. Di ujung lain spektrum itu ialah gunung berapi pelindung (seperti Mauna Loa di Hawaii), yang terbentuk dari lava yang kurang kental, memberinya dasar kuat dan dengan hati-hati raut yang melandai. Banyak stratovolcano yang melampaui ketinggian 2500 m. Sering tercipta oleh subduksi lempeng tektonik.
15 April, 2012
Tanah Karo : Bukit Gundaling

Tanah Karo : Bukit Gundaling

 Gundaling Hill Tanah Karo
Bukit Gundaling
Karokab, Arikel Pariwisata, Gundaling hill is a tourist attraction, which is in Tanah Karo. This hill has a beautiful natural charm. Above (top) there is a hill surrounded by a garden path. From the top of the hill to the east, we could enjoy the Berastagi city with the backdrop of Barus Mount . Early in the morning if we are lucky to be enjoying the sun.

Cool air travelers can make long lingering on top of the hill. To the west you can enjoy views of agricultural land with the background population Sinabung Volcano. Around this hill you can walk or ride a horse-riding and "sado" (wagon). To the south you can enjoy views of the Twin Hills, Mount Sibuaten. So also with the south-east you can enjoy views of the Volcano Sibayak.

On this hill, many people around who provide goods and souvenirs. Also available is a restaurant with a menu of national and local menu, chines, and so forth. If you forget or do not have a camera, do not worry. Because here are also available photo service directly so, with a certain fee. If prayer time comes, for those of you that Muslims do not be afraid, because there are also places of worship for you.

But unfortunately at this time at the top of the hill, a little from bald, due to a lot of dead trees due to age factor. Yet the authorities are now beginning to fix it.
Berastagi City
Brastagi city
14 April, 2012
Chili cultivation in Karo Land

Chili cultivation in Karo Land

chili in karo land
chili
Rumahbalai-Artikel Currently a lot of pepper plants in the encounter in Berastagi, Kabanjahe, Tiga Nderket, Batukarang,  and other areas. In Berastagi chili cultivation is also used as a tourist attraction. That's the reason why Berastagi ciyt  tour

 To produce quality chillies, required the breeding and proper care at the time of cultivation. Some things to note on the cultivation of pepper, so as not to suffer losses as follows:

A. The selection of suitable land. Pepper plants grown in an area suitable sunlit 10-12 hours per day, has a temperature of 24-28 ° C, humidity 80% and have a suitable ground grew sandy clay that contains lots of nutrients, and has a pH between 6 and 7.

2. Appropriate planting season. If the price of chili is down, you should replace it with another plant. This is to prevent losses due to the falling prices, while supply is abundant chillies.

3. Choose the type of chili that many consumers demand, but prices are not too expensive seeds. With so production costs can also be suppressed, so as not to lose.

4. The latter is the appropriate treatment. Pesticide spraying liquid with a dose of 0.5 to 1 gram / liter to the soil before the seeds are planted, is to prevent the attack of fungi and other pathogens. Additionally after 10 days of planting, add fertilizer once a week. And do alternating with pesticide.

If treatment is given for a maximum of chilli cultivation process takes place, then the chances of a successful profitable business you can enjoy chili. So information about the business potential of chilli cultivation, may be useful and inspire businesses in your area.
Back To Top