19 May 2025
Top News
Loading...
13 April, 2019
Selada, Tantangan di Musim Penghujan

Selada, Tantangan di Musim Penghujan

Budidaya Selada
Karokab, Selada merupakan jenis sayuran yang biasa di konsumsi masyarakat sebagai Salad pada bagian daunnya. Dengan cita rasa yang khas, tak heran jika selada merupakan jenis sayuran favorit yang memiliki penggemar dikalangan bawah sampai elit. Dibalik itu, ternyata budidaya selada memiliki keahlian khusus bagi petani, terutama dikala musim penghujan tiba.

Jika musim penghujan tiba, selada sangat gampang terkena jamur, yang berakibat pada busuk daun hingga menyebabkan gagal panen. Namun dibalik itu petani selada umumnya lebih menginginkan musim penghujan karena dibarengi dengan kenaikan harga yang signifikan. Budidaya selada relatif singkat,  hanya butuh waktu 40 hari.

"Dengan 10 gram benih selada seharga Rp.60.000 dapat ditanam di areal seluas 1000-1200 Meter persegi, dengan hasil sekitar 1,5- 1,7 Ton dengan perawatan maksimal. Biaya budidaya dengan areal seluas itu sekitar 3,5-4 juta.  Dengan harga jual Rp.4000 saja sudah lumayan. Apalagi saat musim penghujan biasa harga selada tembus 2 atau 4 kali lipat ", ujar Rukurita br Ginting, seorang petani selada di Berastagi

Ditambahkannya, untuk mengatasi musim penghujan biasa petani mengantisipasinya dengan membangun Green House sederhana di areal budidaya selada.

Pantauan kami di pasar Trasnsit Holtikultura "Pajak Roga" Berastagi, saat ini harga selada tembus diangka Rp.15.000 perkilonya, Kamis (11/4-2019). Hal ini disebabkan oleh langkanya selada yang ada dipasaran. Seperti penuturan Rahmad seorang pembeli dari Lambaro,  Aceh, biasa disebabkan karena saat ini Berastagi sebagai sentra budidaya selada memasuki musim penghujan.

"Biasa itu bang, kalau musim hujan gini jarang ada selada, banyak yang rusak". ujarnya.
Ditambahkan, "Mau tidak mau harus di beli juga walau mahal.  Kalau untung biasanya tipis, kadang harus jual modal juga. Ya gak papa lah, yang penting langganan kita di Aceh gak  kecewa", Ujarnya.


03 Maret, 2019
Kabupaten Karo Ekspor  50,2 Ton Sayur Kol Ke Malaysia

Kabupaten Karo Ekspor 50,2 Ton Sayur Kol Ke Malaysia

Gubernur Sumatera Utara lepas sayur kol  di  Desa Lambar
Kec.Tiga Panah Kabupaten Karo Kamis (28/2-2019)
Karokab-Karo, Sayur kol asal Tanah Karo sudah menjadi primadona di negara Malaysia sejak dekade 50an. Awal tahun 2019 ini, Kabupaten Karo ekspor 50,2 Ton sayur kol ke Malaysia, Kamis (28/2-2019). Pelepasan ekspor sayur kol ini dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Desa Lambar Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, didampingi Bupati Karo Terkelin Berahmana.

Dalam pelepasan itu Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap agar berbagai produk holtikultura asal Kabupaten Karo lainnya dapat memasuki pasar internasional.

"Kedepan, produk sayuran seperti  kentang, tomat jeruk dan lainnya dapat diekspor juga. Saya datang kemari bukan hanya untuk melakukan pelepasan. Tapi apa sebenarnya kendala yang dihadapi petani dan pengusaha sehingga produk lainnya belum bisa di ekspor", ujar gubsu.

Sementara itu Kepala Badan Karantina Pertanian Kementrian Pertanian, Ali Jamil, mengatakan ekspor kol asal Tanah Karo sejak dua tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh erupsi Gunung Sinabung dan semakin ketatnya standart keamanan pangan di negara-negara tujuan seperti, Jepang, Taiwan, Singapura dan Korea Selatan.

Untuk mengatasi hal itu, Kementrian Pertanian melalui Badan Karantia Pertanian (Barantan) telah melakukan pendampingan bagi para eksportir di awal 2019 agar dapat memenuhi persyaratan ekspor. Pendampingan yang dilakukan mulai dari penanaman, penanganan pasca panen sampai pengangkutan.

"Penerapan inline ispection mudah-mudahan dapat menjadi solusi untuk kembali meningkatkan volume ekspor produk sayuran asal Tanah Karo," katanya.


27 Januari, 2019
 Harga Kol  di Tanah Karo Anjlok, Petani Merugi

Harga Kol di Tanah Karo Anjlok, Petani Merugi

Harga Kol di Tanah Karo, Rp 900/Kg
Karokab,  Harga Kol Tanah Karo Anjlok, per kilo nya hanya dihargai Rp.300/Kg di tingkatan petani di ladang.  Untuk harga ditingkatan petani di pasar, harga jual mencapai Rp.900/Kg. Menurut para pedagang  di pasar transit Pajak Roga Berastagi, rendahnya harga tersebut dipicu pengiriman ke luar daerah seperti Jawa, Batam, Padang dan Palembang bahkan ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura di stop.

"Enggak masuk kirim ke Jawa bang, kol banyak, turun lah harga", ujar Tarigan pedagang di Pajak Roga. Ditambahkannya, tingginya nilai jual kol/kubis pertengahan tahun lalu menarik minat petani di seputaran Tanah Karo menanam kol. Seperti di ketahui, Agustus-September 2018 yang lalu, harga kol kisaran Rp.5000-Rp.6000/Kg. Sementara untuk harga di ladang pembeli  mematok harga Rp.3500- Rp.4000/Kg.

Di lain tempat para exportir sayur mayur dan pedagang lintas propinsi membenarkan adanya penurunan harga jual holtikultura jenis kol. Walau demikian masih ada sedikit kiriman dari Tanah Karo. Untuk kebutuhan di Jawa (Jakarta), pasokan kol dari Medan yaitu Tanah Karo, Simalungun, Humbang dan Tapanuli Utara dan Dairi sekitar 30% sementara kol dari Padang dan Palembang sekitar 20%, sisanya kol yang datang dari daerah-daerah di Jawa.

"Saat ini  pengiriman kol ke luar daerah seperti Jakarta memang dikurangi, karena pasokan kol dari berbagai daerah di Pulau Jawa ke Jakarta besar. Semua memang sedang panen raya, Jawa, Padang, Palembang  dan Lampung", ujar Ginting pengirim Holtikultura lintas propinsi. 

Sementara untuk pengiriman ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura drastis menurun. Hal itu diutarakan James Tarigan, Exportir sayur mayur dari Tanah Karo. Menurutnya pangsa pasar di sana tidak seperti dulu lagi, mungkin tinggal 5- 10% saja. "Saat ini pasar disana sudah dikuasai Cina, Taiwan dan beberapa negara ASEAN seperti Thailand dan Mnyanmar. Kita sudah kalah saing kwalitas dan harga", paparnya.
Terkait adanya permintaan yang tinggi disana dan kenaikan harga kol seperti pertengahan tahun lalu, James mengatakan, itu dipicu adanya bencana angin kencang di Taiwan, jadi pasokan dari Taiwan drastis menurun,ditambah diberbagai daerah sentra holtikultura di Jawa, Padang dan Palembang pasokan kol minim, ujar James.
22 Maret, 2018
Karantina Denpasar Tahan Benih Sayuran dari China

Karantina Denpasar Tahan Benih Sayuran dari China

Benih Sayuran Ilegal Dari China
Karokab, Petugas Karantina Denpasar bekerjasama dengan Bea dan Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai berhasil menahan pemasukan benih sayuran ilegal yang dibawa penumpang dari china pada Rabu, 21/3 2018 seperti yang di rilis Situs Kementan RI.

Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar Irsan Nurhantoro mengatakan benih tersebut diamankan petugas karena tanpa ada kelengkapan SIP Mentan dan Phytosanitari Certificate dari Tiongkok. Beraneka jenis benih sayuran ini seperti benih sawi, benih pokcay, benih seledri sangat berpotensi membawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) didalamya, karena berasal dari daerah yang belum diketahui riwayat kesehatan tanamannya.

 “Ini berbahaya kalau sampai ditanam di lahan sawah kita, karena per 500 gram benih sayuran ini mampu untuk ditanamkan dilahan seluas 1 ha, berapa ha sawah yang hancur jika ini membawa OPTK?” ucapnya.  

Ia menambahkan setidaknya 3 virus tanaman, 6 bakteri pada tanaman, 4 cendawan dan kemungkinan 3 jenis biji gulma yang dapat terbawa benih tersebut. Contoh yang sangat berbahaya, golongan bakteri Pseudomonas syringae pv maculicola yang mampu menyerang lebih dari 25 species tanaman dalam famili Brassicaceae (suku sawi-sawian).

Bahkan benih ini rentan menyebarkan penyakit bagi lahan pertanian lainnya. "Petani sayuran kita akan rugi besar bila benih ini malah menyebarkan penyakit bagi tanamannya" tambahnya. 



Menurut Irsan kejadian ini bukan hal yang disengaja untuk diselundupkan. Berdasarkan investigasi yang telah dilakukan, pembawa benih sangat kooperatif dan tidak paham aturan pemasukan benih dari luar negeri. 

 "Setiap benih yang masuk dan dibawa mempunyai potensi besar dalam penyebaran OPTK dilahan pertanian kita, itu sebabnya kami sangat ketat dalam menerapkan pemeriksaan setiap media pembawa yang dilalulintaskan", lanjut Irsan. 

Selanjutnya keseluruhan dari benih -benih ini diserahkan pemilik untuk dimusnahkan oleh petugas karantina dan pemilik diberikan pembinaan agar kasus ini tidak terulang lagi. Resiko masuknya penyakit tanaman melalui benih adalah masalah serius yang harus menjadi perhatian bersama, untuk melindungi pertanian kita.
28 Februari, 2018
Ramadhan dan Idul Fitri, Stok Cabai Dipastikan Aman Untuk Wilayah Jakarta

Ramadhan dan Idul Fitri, Stok Cabai Dipastikan Aman Untuk Wilayah Jakarta

Cabai Merah Hibrida
Karokab, Memasuki Ramadhan dan Idul Fitri pasokan cabai untuk wilayah Jakarta dipastikan aman. Diprediksikan kebutuhan untuk wilayah Jakarta bulan Mei-Juni 2018 sebesar 2,738 ton untuk cabai rawit dan 3,252 ton untuk cabai merah. Kebutuhan ini di pasok dari 17 Kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Holtikuktura Kementrian Pertanian, Suwandi dalam kunjungan lapangannya di Magelang, Jawa Tengah Selasa, 27/3 2018. Dalam kunjungannya tersebut ia memastikan pasokan cabai ke Jakarta dari wilayah Temanggung dan Magelang sebesar 20 Ton perhari. Sementara Boyolali sebesar 10 ton perhari.

“Wilayah yang akan memasok cabai ke DKI yaitu 17 kabupaten tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan produksi cukup aman bahkan berlebih untuk memenuhi kebutuhan DKI pada Mei-Juni 2018 untuk cabai rawit sekitar 2,738 ton dan Cabai Merah 3.252 ton,” ungkapnya.

Lebih lanjut Suwandi menjelaskan pemantauan langsung di lapangan ini sesuai arahan Menteri Pertanian, agar pasokan cabai, bawang merah dan lainnya cukup.

 “Bahkan harga harus stabil minimal sama dengan diraih pada Ramadhan dan Idul Fitri 2017,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Catur Wahyudi mengatakan perkiraan produksi cabai rawit Jawa Tengah bulan Mei 2018 sebesar 15.073 ton dan Juni 29.000 ton. Untuk cabai besar Mei 2018 sebesar 17.392 ton dan Juni 20.173 ton. 

 “Ini berarti surplus memenuhi kebutuhan konsumsi di Jawa Tengah,” katanya.

10 Januari, 2018
 Januari 2018, 400 ha Padi di Kota Binjai, Siap Panen

Januari 2018, 400 ha Padi di Kota Binjai, Siap Panen


Panen Perdana Padi 2018 di Kota Binjai Sumatera Utara
Karokab, Januari 2018, 400 ha tanaman padi siap panen di Kota Binjai, Sumatera Utara. Tahun ini produksi padi di Kota Binjai mampu menyediakan beras untuk memenuhi konsumsi masyarakat. Sehingga pasokan beras cukup sekaligus harga beras stabil. Hal ini dikatakan PPL Kec Binjai, M. Arifin di sela-sela panen perdana padi di kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara,  Kota Binjai.
"Tanaman  padi yang di tanam Oktober 2017 yang lalu menghasilkan panen pada Januari 2018 seluas 400 hektar dan produktivitasnya 6.2 ton per hektar", ujar Arifin.

Dia menjelaskan, terjaminnya produksi padi Kota Binjai ini disebabkan karena dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah benar-benar untuk terus menjamin bahkan meningkatkan produksi padi. Pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor dan benih berkualias, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya.

Sementara itu BPTP Balitbangtan Kementan Sumut, mengatakan pendampingan teknologi dan terjun ke lapangan pun masif dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman. Jadi proses produksi berjalan lancar . Terkait hal ini, Ketua Kelompok Tani Karang Salam Misno, mengungkapkan hasil panen di Kelurahan Cengkeh Turi Kota Binjai bulan Januari ini 6.2 ton per ha, total hamparan yang akan dipanen sebesar 400 ha.

BPTP Balitbangtan Kementan Sumut dan Babinsa Cengkeh Turi melakukan panen padi varietas Mekongga, Ciherang dan Inpari 30 di daerah UPSUS (Upaya Khusus) di Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, kelompok Tani Karang Salam sebanyak 10 hektar, Senin (8/01).  Turut hadir pada acara panen padi hari ini di Kota Binjai Kelurahan Cengkeh Turi akni  Babinsa Cengkeh Turi, Wagirin, BPTP Balitbangtan Sumut, PPl, penyuluh dan Gapoktan/poktan serta petani.
03 Januari, 2018
Awal 2018, Petani Padi di Tiga Daerah Panen Perdana seluas 263 Ha

Awal 2018, Petani Padi di Tiga Daerah Panen Perdana seluas 263 Ha

Panen Perdana Petani Padi Kolaka Timur (Kementan)
Karokab, Memasuki tahun baru 2018, petani padi di tiga daerah panen perdana seluas 263 Ha. Ketiga daerah itu adalah, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan seluas 54 Ha. Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara seluas 49 Ha. Propinsi Bali melakukan panen perdana awal tahun 2018  seluas 160 Ha, yang terdiri dari dua Kabupaten yakni Tabanan seluas 115 Ha dan Kabupaten Gianyar seluas 45 Ha.

Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, masyarakat kecamatan Muara Telang dan Air Saleh sambut tahun baru 2018 dengan panen padi. Kedua kecamatan tersebut memiliki areal sawah hampir 50.000 Ha yang sebagian sudah dipanen di bulan Desember lalu. Dilaporkan ada 7 lokasi panen di dua Kecamatan tersebut dengan total luas panen mencapai 54 Ha. Produktivitas padi yang diperoleh berdasarkan hasil di lapangan berkisar antara 5,5-7,9 ton/Ha GKP.

Petugas Upsus lapangan Kec. Muara Telang, Dwi Susilo menyampaikan bahwa panen di Kecamatan Muara Telang ibarat bola salju, setiap hari semakin luas sawah yang dipanen. “Tiada hari tanpa panen di Muara Telang ungkapnya". Dilaporkan juga bahwa aktivitas panen di Muara Telang dan Air Saleh sangat tergantung pada kondisi cuaca. Beberapa hari terakhir wilayah ini diliputi cuaca mendung dan bahkan hujan, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan panen pada kondisi cuaca seperti itu.

Sementara itu di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara, Penyuluh Pertanian Loea Himawan menjelaskan bahwa luas sawah di hamparan simbalai 49 ha, varietas yg ditanam ciherang dan mekongga. Sawah yang dipanen hari ini 4 ha. Produktivitas yang dicapai 6,5 ton GKP per hektar.

Ketua Kelompok Tani Benggimas Basri, menjelaskan bahwa panen musim ini cukup baik, penampilan gabahnya cerah dan harga jual gabah sangat menguntungkan dengan harga 4.700 per kg GKP.

Seakan tidak mau ketinggalan, petani di Bali terus melaksanakan kegiatan memanen padi. Di awal tahun 2018 beberapa petani terlihat giat melaksanakan panen. "Kita sebut ini sebagai panen perdana di tahun 2018" ujar I Made Rai Yasa Kepala BPTP Balitbangtan Bali.

Lokasi pertama di Subak Uma Desa, Desa Banda, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar dengan luas potensi panen 45 Ha, namun baru dipanen 30 Ha. Varietas yang dipanen cigeulis dengan produktivitas 6.7 ton per Ha. Di Subak ini, panen dihadiri oleh tim upsus BPTP Balitbangtan Bali, Kelompok panen padi yang di Bali lebih dikenal dengan nama Sekeha manyi serta petani.
Lokasi kedua adalah di Subak Mundeh, Desa Nyambu, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Dari potensi luas siap panen 115 Ha, hari ini dipanen seluas 2 Ha. 

Varietas yang dipanen adalah ciherang dengan produktivitas 8,56 ton per Ha 
14 Maret, 2017
Harga Sayur Mayur Alami Kenaikan di Berastagi

Harga Sayur Mayur Alami Kenaikan di Berastagi

Karokab, Berastagi - Hari ini, Selasa (14/03) harga sayur mayur alami kenaikan di Pajak (pasar) Transit "Roga" Berastagi. Dari pantauan di lapangan, rata-rata komoditi hasil pertanian mengalami kenaikan selain sayur putih (petsai) dan Kubis (kol) masih stagnan di kisaran Rp.1000.

Sementara harga tomat perlahan mulai alami penurunan drastis yang biasa di kisaran Rp.5000- 8000 hari ini jatuh di titik Rp.3000.

Berikut harga-harga sayur mayur di Pasar Roga Berastagi di tingkat petani yang sempat di catat hari ini.




NoNama SayurHarga
1Tomat3.000
2Cabe Rawit25.000
3Cabe Merah 20.000
4Cabai Hijau7.000
5Kentang7.500
6Kol1.000
7Selada 7.000
8Brokoli3.500
9Selada6.500
10Sayur Putih/ Petsai1.000
11Sayur Peleng / Horesano12.000
12Terong5.000
13Kentang3000
14Wortel3.100
15Sayur Pahit/sawi hijau3.000
16Kol Bunga4.000
17Brokoli4.500
18Kacang Buncis8.500
19Jeruk Manis8.500

02 Desember, 2012
Harga Sayur Mayur Hari ini

Harga Sayur Mayur Hari ini


NoNama SayurHarga Di PetaniHarga Di Pedagang
1Sayur Pahit/sawi hijau3000320028 Nopember 2012
2Cabe Rawit180001900028 Nopember 2012
3Tangho4000450028 Nopember 2012
4Kacang Buncis2900320028 Nopember 2012
5Daun Sop/Seledri8500900028 Nopember 2012
6peleng / Horesano4500510028 Nopember 2012
7Cabe Merah7500900028 Nopember 2012
8Brokoli2500250028 Nopember 2012
9Selada4500600028 Nopember 2012
10Sayur Putih/ Petsai1000110028 Nopember 2012
11Lobak1500200028 Nopember 2012
12Terong1200150028 Nopember 2012
13Kentang3000300028 Nopember 2012
14Wortel2900300028 Nopember 2012
15Sawi2000220028 Nopember 2012
16Tomat100090028 Nopember 2012
17Kacang Rendang4000500028 Nopember 2012
18Sayur Pahit/sawi hijau2000220028 Nopember 2012
19Kol Bunga3200350028 Nopember 2012
20Bawang Pre5000550028 Nopember 2012
21Cabe Hijau4500500028 Nopember 2012
22Kol Bulat1500150028 Nopember 2012
23Sawi3000320028 Nopember 2012
24Kacang Arcis100001200028 Nopember 2012
25Jipang140001500028 Nopember 2012
26Kol Bulat1400160027 Nopember 2012
27Sawi3000320027 Nopember 2012
28Kacang Arcis80001000027 Nopember 2012
29Jipang180002000027 Nopember 2012
30Sayur Pahit/sawi hijau3000320027 Nopember 2012
31Cabe Rawit155001800027 Nopember 2012
32Tangho3000350027 Nopember 2012
33Kacang Buncis2800320027 Nopember 2012
34Daun Sop/Seledri80001200027 Nopember 2012
35peleng / Horesano3000350027 Nopember 2012
36Cabe Merah7000900027 Nopember 2012
37Brokoli2300250027 Nopember 2012
38Selada5000700027 Nopember 2012
39Sayur Putih/ Petsai900120027 Nopember 2012
40Lobak2000250027 Nopember 2012
41Terong1000150027 Nopember 2012
42Kentang2900320027 Nopember 2012
43Wortel3000320027 Nopember 2012
44Sawi2200250027 Nopember 2012
45Tomat1200150027 Nopember 2012
46Kacang Rendang4500600027 Nopember 2012
47Sayur Pahit/sawi hijau2200250027 Nopember 2012
48Kol Bunga3100330027 Nopember 2012
49Bawang Pre6000800027 Nopember 2012
50Cabe Hijau4000500027 Nopember 2012
51Kol Bunga3000320026 Nopember 2012
52Bawang Pre6000800026 Nopember 2012
53Cabe Hijau4500600026 Nopember 2012
54Sawi3000350026 Nopember 2012
55Kacang Arcis85001000026 Nopember 2012
56Jipang150001900026 Nopember 2012
57Sayur Pahit/sawi hijau3000350026 Nopember 2012
58Cabe Rawit150001800026 Nopember 2012
59Tangho3000400026 Nopember 2012
60Kacang Buncis2700310026 Nopember 2012
61Daun Sop/Seledri80001000026 Nopember 2012
62peleng / Horesano4000500026 Nopember 2012
63Kol Bulat1300160026 Nopember 2012
64Cabe Merah7500900026 Nopember 2012
65Brokoli2400280026 Nopember 2012
66Selada4500600026 Nopember 2012
67Sayur Putih/ Petsai900110026 Nopember 2012
68Lobak2500300026 Nopember 2012
69Terong1000150026 Nopember 2012
70Kentang2800320026 Nopember 2012
71Wortel3000320026 Nopember 2012
72Sawi2000300026 Nopember 2012
73Tomat1500180026 Nopember 2012
74Kacang Rendang5000800026 Nopember 2012
75Sayur Pahit/sawi hijau2000300026 Nopember 2012
76Cabe Hijau4000500025 Nopember 2012
77Kol Bunga3000320025 Nopember 2012
78Bawang Pre8000900025 Nopember 2012
79Kacang Arcis90001200025 Nopember 2012
80Jipang200002500025 Nopember 2012
81Kol Bulat1300150025 Nopember 2012
82Sawi3000350025 Nopember 2012
83Cabe Rawit150001800025 Nopember 2012
84Tangho3500400025 Nopember 2012
85Sayur Pahit/sawi hijau3000350025 Nopember 2012
86peleng / Horesano4500600025 Nopember 2012
87Daun Sop/Seledri100001200025 Nopember 2012
88Selada3000400025 Nopember 2012
89Cabe Merah150001700025 Nopember 2012
90Brokoli2500260025 Nopember 2012
91Terong1000120025 Nopember 2012
92Sayur Putih/ Petsai1000120025 Nopember 2012
93Lobak1500160025 Nopember 2012
94Sawi2000220025 Nopember 2012
95Kentang2800330025 Nopember 2012
96Wortel2800310025 Nopember 2012
97Sayur Pahit/sawi hijau2000220025 Nopember 2012
98Tomat1000120025 Nopember 2012
99Kacang Rendang5000560025 Nopember 2012
Harga satuan Kg
Khusus Jipang * Harga Satuan adalah Karung (1 karung=100 biji)
14 April, 2012
Chili cultivation in Karo Land

Chili cultivation in Karo Land

chili in karo land
chili
Rumahbalai-Artikel Currently a lot of pepper plants in the encounter in Berastagi, Kabanjahe, Tiga Nderket, Batukarang,  and other areas. In Berastagi chili cultivation is also used as a tourist attraction. That's the reason why Berastagi ciyt  tour

 To produce quality chillies, required the breeding and proper care at the time of cultivation. Some things to note on the cultivation of pepper, so as not to suffer losses as follows:

A. The selection of suitable land. Pepper plants grown in an area suitable sunlit 10-12 hours per day, has a temperature of 24-28 ° C, humidity 80% and have a suitable ground grew sandy clay that contains lots of nutrients, and has a pH between 6 and 7.

2. Appropriate planting season. If the price of chili is down, you should replace it with another plant. This is to prevent losses due to the falling prices, while supply is abundant chillies.

3. Choose the type of chili that many consumers demand, but prices are not too expensive seeds. With so production costs can also be suppressed, so as not to lose.

4. The latter is the appropriate treatment. Pesticide spraying liquid with a dose of 0.5 to 1 gram / liter to the soil before the seeds are planted, is to prevent the attack of fungi and other pathogens. Additionally after 10 days of planting, add fertilizer once a week. And do alternating with pesticide.

If treatment is given for a maximum of chilli cultivation process takes place, then the chances of a successful profitable business you can enjoy chili. So information about the business potential of chilli cultivation, may be useful and inspire businesses in your area.
Back To Top