13 March 2025
09 Januari, 2018
Fadli Zon : Isu SARA Boleh Dimainkan Dalam Pilkada, Sepanjang Tidak Menghina

Fadli Zon : Isu SARA Boleh Dimainkan Dalam Pilkada, Sepanjang Tidak Menghina

Fadli Zon, Plt.Ketua DPR RI (foto: dpr.go.id)
Karokab,  Plt. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Fadli Zon mengatakan dalam kontestasi Pilkada dalam kampanye, isu SARA boleh dimainkan sepanjang tidak menghina, hoax, fitnah dan penistaan. Fadli Zon mengatakan hal itu sudah banyak dilakukan negara-negara maju. 

Ia mencontohkan, "Seperti Pilkada di Nusa Tenggara Timur, calonnya harus beragama Nasrani. Pilkada di Jawa Barat, calonnya harus orang Sunda. Isu SARA seperti itu diperbolehkan asal tidak menimbulkan sumber konflik", ujar Fadli seperti yang dirilis dpr.go.id.

Wakil Ketua DPR RI itu  mengemukakan hal tersebut di ruang kerjanya usai menerima Dubes Kazakstan, Senin (08/1/). “Kita harus mendefinisikan isu SARA. Kalau SARA itu mengedepankan kesukuan, agama, dan lain-lain, di seluruh dunia menggunakan itu. Dalam Pilkada membuat formasi berdasarkan kepentingan, seperti jumlah suku, agama, saya kira itu wajar", lanjut Fadli. 

"Isu sara yang digunakan untuk menghina dan menjatuhkan suatu komunitas, fitnah, hoax atau penistaan, itu sangat dilarang ", kata Fadli.


28 Desember, 2017
Edi Rahmayadi-Musa Rajekshah Resmi di Usung PAN, PKS dan Gerindra pada Pilgubsu 2018

Edi Rahmayadi-Musa Rajekshah Resmi di Usung PAN, PKS dan Gerindra pada Pilgubsu 2018

Karokab, Nama Edi Rahmayadi dan Musa Rajekshah resmi diusung Partai Amanat Nasional, Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera pada Pilgubsu 2018 mendatang. Penetapan nama tersebut di lakukan setelah ketiga parpol sepakat berkoalisi di lima propinsi pada pilkada serentak 2018.

Penetapan nama tersebut dilakukan di kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang Jakarta, Rabu sore (27/12). Pengumuman tersebut di lakukan petinggi ketiga partai tersebut. Tampak hadir Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Imam dan perwakilan dari PAN. Sementara itu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berhalangan untuk hadir.

Dalam kesempatan itu Prabowo Subianto meminta maaf kepada semua pihak, karena nama yang di unggulkan untuk calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara mengecewakan sebagian pihak.

"Saya ingin memamakai kesempatan ini untuk meminta maaf dengan pihak-pihak yang mungkin kecewa dengan pilihan kita. Mungkin keputusan kta mengecewakan beberapa pihak. Ada yang tidak puas dengan keputusan Gerindra, PKS dan PAN. Tapi inilah demokrasi. Kita telah berusaha keras mematuhi kaidah-kaidah demokratis" ujarnya.

Ketika ditanya tanggapannya mengenai pencalonan Djarot pada pilgubsu oleh PDIP yang kemungkinan sebagai rival terkuat  Edy Rahmayadi, Presiden PKS sangat mengapresiasi atas pencalonan tersebut. "Itu bagus, jadi masyarakat Sumut semakin banyak pilihan. Jadi masyarakat semakin banyak pilihan kualitas", kata Sohibul Imam, 

Baca Juga PDIP RILIS 5 NAMA BACALON GUBERNUR SUMATERA UTARA PADA PILKADA 2018
                 DPP PDI-P BANTAH DJAROT KANDIDAT YANG DIUSUNG PADA PILKADA SUMUT
28 Desember, 2017
 DPP PDI-P Bantah Djarot Kandidat Yang Diusung pada Pilkada Sumut

DPP PDI-P Bantah Djarot Kandidat Yang Diusung pada Pilkada Sumut

Karokab, Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira mengatakan, kedatangan Djarot Saiful Hidayat di Sumatera Utara atas nama partai, untuk melakukan konsolidasi menjelang Pilkada serentak 2018 yang melibatkan Pemilihan Gubernur Sumut dan Pemilihan 7 Bupati dan 1 Walikota di Sumatera Utara.

Ia membantah isu kedatangan Djarot di Sumut untuk  konsolidasi dirinya sebagai kandidat Calon Gubernur Sumut yang di ususng PDI-P.

"Dia itu DPP, sama seperti saya, sama seperti DPP lainnya, yang bisa saja ditugaskan keluar negri atau kemana saja di Indonesia oleh partai, kata Andreas", seperti yang di kutip rilis.id.

Ketika di tanya tentang nama calon yang di usung, Andreas enggan menyebutkan nama, ia meminta kepada semua pihak agar tidak terburu-buru menerima isu-isu yang mengakibatkan kegaduhan dan menyarankan menungu pengumuman resmi saja.  " Nanti tunggu pengumuman resmi saja, mungkin awal Januari" cetusnya,

Seperti di ketahui, kedatangan Djarot di Sumatera Utara (26/12) kemarin, nama mantan Gubernur DKI tersebut menyita perhatian publik lokal maupun nasional. Media online lokal dan nasional dihiasi pemberitaan konsolidasi Djarot sebagai kandidat Calon Gubernur Sumut dari PDI-Perjuangan pada pilkada serentak 2018 mendatang.

Baca Juga : PDIP RILIS 5 NAMA BACALON GUBERNUR SUMATERA UTARA PADA PILKADA 2018
                   PDI-P TUNDA TETAPKAN NAMA CALON GUBERNUR SUMUT
                   PDI-P BERI SANKSI PEMECATAN JIKA KADER MAJU PILKADA DARI PARTAI LAIN 


28 Desember, 2017
PDI-P Tunda  Tetapkan Nama Calon Gubernur Sumut

PDI-P Tunda Tetapkan Nama Calon Gubernur Sumut

Karokab,  PDI-P tunda  tetapkan nama calon yang akan diusung sebagai calon gubernur Sumut pada pilkada serentak 2018 hingga Januari mendatang. Hal ini dilakukan karna PDI-P hanya memiliki 16 kursi, sementara syarat pencalonan untuk kepala daerah adalah 20 kursi.

Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Sekjen PDI-Perjuangan, Hasto Kristianto membenarkan penetapan untuk sumut ditunda hingga awal Januari.

"Ya, awal Januari. Selama ini PDI-P  selalu terdepan dalam memutuskan nama pasangan calon, saat ini kita baru dikerucutkan, dan menggalang kerja sama dengan partai lain", kata Hasto.     
   
Sekjen PDI-Perjuangan ini , juga mengatakan saat ini partainya masih mencermati dinamika politik yang terjadi di Sumatera Utara. "Jadi kita masih mencermati untuk Sumut, kita tidak bisa mencalonkan sendiri, harus dengan partai lain. Kita masih menggalang kerjasama dengan partai lain, untuk mengerucutkan nama Gubernur dan Wakil Gubernur yang di usung untuk menutupi kekurangan kursi", ujarnya.

Baca Juga : PDIP RILIS 5 NAMA BAkal CALON GUBERNUR SUMATERA UTARA PADA PILKADA 2018
                   
27 Desember, 2017
PDIP Rilis 5 Nama Bacalon Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2018

PDIP Rilis 5 Nama Bacalon Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2018

Karokab, Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan, merilis 5 nama yang dajukan oleh kader dan relawan untuk maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada Serentak 2018 mendatang. Nama-nama yang dipertimbangkan partai tersebut, Anggota Komisi I Efendi Simbolon, Wakil Ketua Komisi III Trimedya Panjaitan, Politikus PDIP Maruarar Sirait, Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih dan mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.

Hal tersebut disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Rabu (27/12). "Ada beberapa nama yang sedang di Kaji DPP, termasuk juga mas Djarot Saiful Hidayat", ujar Hasto. Menurut Hasto, nama Djarot muncul atas desakan dari relawan dan beberapa kader dari daerah Sumatera Utara yang menginginkan perubahan. "Relawan menilai Djarot pemimpin jujur dan bersih dari hukum, sehingga dirasa layak membawa perubahan di Sumatera Utara", Hasto menambahkan.

Saat ini (27/12) Djarot sendiri masih berada di Sumatera Utara untuk konsolidasi internal partai jelang pilkada serentak 2018 mendatang. Seperti diketahui pada Pilkada serentak 2018 ini selain pemilihan gubernur Sumut, di Sumatera Utara juga dilakukan pemilihan Kepala Daerah di 8 Kabupaten/ Kota yakni, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Dairi, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Batu Bara.

Baca Juga: EDI RAHMAYADI-MUSA RAJEKSHAH RESMI DI USUNG PAN, PKS DAN GERINDRA PADA PILGUBSU 
                  DPP PDI-P BANTAH DJAROT KANDIDAT YANG DIUSUNG PADA PILKADA SUMUT
06 Desember, 2017
Menuju Sumut I ?, Pangkostrad Edy Rahmayadi  Ajukan Pensiun Dini

Menuju Sumut I ?, Pangkostrad Edy Rahmayadi Ajukan Pensiun Dini

Karokab, Pangkostrad Letjend Edy Rahmayadi, resmi ajukan pensiun dini Senin (4/11) kemarin. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Brigjen M Sabrar Fadilah mengatakan surat pengajuan pensiun dini Pangkostrad tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/982/XII/2017, tertanggal 4 Desember 2017 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.

"Pak Edi mengajukan pensiun dini, kepada Panglima TNI, alasannya saya tidak tahu", ujar Kapuspen.   Ketika ditanya apakah itu berhubungan dengan Pilkada Sumatera Utara, Kapuspen mengatakan kalau dia tidak tahu Pangkostrad ikut maju dalam pilkada Sumut.

"Ya kurang jelas, beliau tidak memberikan alasan yang jelas, bisa saja karena Pilkada Sumut. Saya tidak tahu kalau dia ikut maju dalam pilkada disana, jadi tanyakan saja langsung sama beliau", Fadilah menambahkan.

Seperti di ketahui bahwa Edy Rahmayadi bakal maju di Pilkada Sumatera Utara 2018 mendatang. Saat ini sudah dua partai yang mengusung yakni Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Back To Top