14 March 2025
23 Februari, 2018
Puan Maharani : Pemerintah Ingin Program Berkesinambungan Untuk Jangka Panjang di Papua

Puan Maharani : Pemerintah Ingin Program Berkesinambungan Untuk Jangka Panjang di Papua


Menko PMK Puan Maharani Bersama Anak-Anak Papua 

Karokab, Pemerintah ingin program yang ada pasca KLB gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat tidak hanya parsial namun untuk jangka menengah dan jangka panjang. Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Asmat, kamis Pagi (22/02). 

Dalam kunjungan kali ini Menko PMK didampingi Menteri Sosial, IdrusMarham, Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, Kepala Staf Presiden, Moeldoko. Rombongan tiba di dermaga Aswan, Agats, sekitar pukul 09.00 WIT.

Menko PMK Puan Maharani menyampaikan bahwa kunjungan kerja kali ini dalam rangka monitoring dan evaluasi pasca dicabutnya KLB gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat. Pemerintah ingin memastikan agar pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan bansos berjalan dengan baik.Begitu pula dengan percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan pemberdayaan masyarakat. 

Menko PMK berserta rombongan melakukan penyisiran dan pengecekan berbagai program bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan.“Kita melakukan penyisiran dan pengecekkan. 90 persen program bantuan yang diberikan pemerintah pusat sudah disalurkan. Bantuan yang ada, dikirim langsung ke kabupaten dan tidak lagi melalui provinsi,” ungkapnya.


Terkait dengan tenaga pendidik dan kesehatan, Menko PMK menegaskan akan diatur sesuai kebutuhannya. Sudah ada 4 tim kesehatan yang telah diterjunkan oleh Kementerian Kesehatan. Bulan ini rencananya akan ditambah dengan Tim Nusantara Sehat berjumlah 30 orang yang akan menyisir dan memberikan pelayanan ke distrik-distrik di seluruh Kabupaten Asmat.“Sebelumnya, Kita sudah mengirim 4 tim dari kemenkes. Mulai bulan ini akan ada Tim Nusantara Sehat yang terdiri dari 30 orang dan akan menyisir ke distrik-distrik di seluruh Asmat,” ujar Menko PMK.

Secara umum kondisi kasus gizi buruk, Menko PMK kembali menegaskan bahwa saat ini telah tertangani dengan baik. Dari 80 kasus gizi buruk yang sempat terjadi kini tinggal 2 pasien dengan kondisi 1 pasien sudah diperbolehkan pulang dan satu lagi masih butuh perawatan karena ada kelainan medis.Meski demikian Menko PMK berharap mitigasi terkait dengan KLB gizi buruk dan campak bisa dilakukan secara holistic dengan semua kementerian dan lembaga terkait dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemerintah ingin melakukan langkah-langkah holistic berkesinambungan secara bertahap. Jadi bukan karena KLB-nya sudah dicabut lalu ditinggalkan.

“Memang banyak hal yang harus dilakukan seperti terhadap perubahan prilaku hidup bersih, pola makan sehat dan bergizi. Bagaimana kita menanam pangan sehingga ada ketahanan pangan. Memang Sagu ada disini, tapi bagaimana cara mengolahnya dengan baik. Sosialisasi dan edukasi ini harus dilakukan secara bertahap,” pesan Menko PMK.Dalam rangkaian kunjunganya kali ini, Menko PMK meninjau langsung fasilitas air bersih sumur bor di distrik Agats.

 Menko juga berkesempatan memberikan sosialisasi dan edukasi tentang pengunaan air bersih untuk mandi kepada anak-anak. Selanjutnya Menko PMK berserta rombongan mengunjungi GOR Badminton untuk memberikan bantuan kepada para ibu dan anak balita yang ikut program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) program Kabupaten Asmat.

Tempat kunjungan selanjutnya yakni di PAUD De Ces CU Bemap. Di tempat ini Menko PMK memberikan secara simbolis bantuan dari bantuan 1000 alat permainan edukatif, tas berupa buku cerita, dan alat tulis serta paket makanan kepada 15 PAUD untuk mendukung tumbuh kembang anak di Kabupaten Asmat.

Menko PMK juga mengunjungi langsung RSUD Agats untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat pasca KLB dan dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis di aula Widya Mandala. Bantuan yang diberikan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP), Bantuan Siswa Berprestasi, Bantuan pembangunan sekolah, bantuan alat-alat kesehatan, dan bantuan untuk komunitas adat terpencil. 

Pada kesempatan ini Menko PMK juga mengukuhkan satuan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) serta meresmikan Kampung Siaga Bencana (KSB) yang ada di kabupaten Asmat
03 Januari, 2018
Kemenko PMK Kembali Bahas Teknis Penyediaan Sarana dan Prasarana Permukiman Perdesaan

Kemenko PMK Kembali Bahas Teknis Penyediaan Sarana dan Prasarana Permukiman Perdesaan

Rakornis Kemenko PMK penyediaan sarana dan prasarana
pemukiman perdesaan 
Karokab, Kemenko PMK Kembali Bahas Teknis Penyediaan Sarana dan Prasarana Permukiman Perdesaan dalam Rapat Kordinasi Teknis penyediaan sarana dan prasarana pemukiman perdesaan bertempat di Gedung Kemenko Jakarta. Rakornis tersebut dipimpin  Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Kawasan Perdesaan, Awal Subandar. 

Dalam paparannya Awal mengatakan bahwa rakornis ini merupakan tindak lanjut rakor penyediaan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan di daerah dan di pusat guna menyusun kebijakan penyediaan sarana dan prasarana pemukiman di daerah tertinggal. Sarana dan Prasarana bantuan Pemerintah ini meliputi penyediaan air bersih, embung air bersih, embung irigrasi, sarana air bersih, pasar mendukung prukades, jalan strategis, jembatan rangka prukades dan lainnya.

“ Kita bersama-sama akan mengevaluasi dan kerja cerdas untuk menyusun kebijakan karena memang anggaran kita sangat terbatas tapi saya yakin kita bisa segera menyelesaikannya” ujar Awal.

Awal berharap ditahun 2018 akan diadakan rakor dengan Biro Perencanaan dengan K/L lain untuk membahas kebijakan ini dan menyiapkan berbagai strategi serta mengintruksikan agar K/L melaporkan apa saja yang sudah dilakukan oleh K/L nya untuk nantinya dilaporkan kepada pimpinan. (humas PMK)
Back To Top